UJI FITOKIMIA DAN ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BALANGLA (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) TERHADAP BAKTERI Stapylococcus aureus DAN Escherichia coli

Elvi Marina1, Hetty Manurung2, Rudy Agung Nugroho2

FMIPA Unmul
Email : elvimarina92@gmail.com

Abstrak
Tanaman Balangla (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) Merupakan tanaman aromatik yang dikenal oleh masyarakat Indonesia karena setiap bagian dari tanaman ini memiliki aroma seperti sebagai plant.This jeruk tanaman adalah pohon dengan diameter batang antara 6-20 cm, dan tinggi 5-10 meter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antibakteri pada daun balangla ekstrak etanol terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan E.coli. Uji antibakteri dilakukan dengan metode sumur difusi dengan menggunakan rancangan acak lengkap (CDR), yang terdiri dari 10 perawatan khusus 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dan 2 kontrol; kloramfenikol (25%) sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. Setiap pengobatan menggunakan 3 pengulangan. Hasil senyawa metabolit sekunder menggunakan analisis kualitatif dan hasil tes antibakteri menggunakan analisis non-parametrik Kruskal-Wallis dan uji lanjut menggunakan uji Mann-Whitney. Ekstrak etanol daun balangla containi senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, fenolik dan steroid yang perusahaan memiliki aktivities antibakteri terhadap bakteri uji. Hasil aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa S. aureus terbesar diameter penghambatan zona terbentuk pada konsentrasi 100% (15,91 ± 0.950 mm), dan zona penghambatan terkecil terbentuk pada konsentrasi% 10 (9,58 ± 0.361 mm). dan untuk bakteri E.coli, memiliki terbesar zona penghambatan dibentuk pada konsentrasi 100% (16,23 ± 0,416 mm), dan zona penghambatan terkecil terbentuk pada konsentrasi% 10 (9,63 ± 0.321 mm).

Kata Kunci : Keywords : Balangla plant, Phytochemical, Antibacteria, Stapylococcus aureus, Escherichia coli

Download PDF Indonesia