Jurnal Mipa
Pemrosesan Anomali Magnetik Menggunakan Filter Upward Continuation Dan First Vertical Derivative (Lokasi Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan)
FMIPA Unmul
Email : albertwenanta@gmail.com
Medan anomali magnetik adalah gabungan dari beberapa anomali magnetik. Untuk mendapatkan anomali magnetik yang diinginkan, digunakan filter upward continuation dan first vertical derivative. Filter upward continuation dan first vertical derivative, masing-masing dilakukan untuk memproses anomali magnetik yang belum diproses (original grid) dan anomali magnetik hasil reduce to pole di daerah Pelaihari. Filter upward continuation digunakan untuk memperjelas benda penyebab yang lebih dalam sedangkan first vertical derivative digunakan untuk meningkatkan gambaran benda magnetik yang dangkal. Pola kontur anomali magnetik hasil filter first vertical derivative of reduce to pole dan upward continuation 40 m of reduce to pole lebih menekankan penyebab anomali magnetik dari benda itu sendiri. Pola anomali magnetik di daerah Pelaihari dengan pendekatan filter upward continuation ketinggian 40 meter dari data anomali magnetik hasil reduce to pole menunjukkan anomali yang berasal dari benda itu sendiri di bawah permukaan. Nilai medan anomali magnetik yang dihasilkan paling tinggi. Pola anomali magnetik tergabung membentuk suatu pola anomali magnetik yang besar dan diduga merupakan batuan-batuan bawah permukaan yang tergabung akibat pengaruh suhu dan tekanan. Dengan pendekatan filter first vertical derivative dari hasil reduce to pole menunjukkan anomali dari benda itu sendiri di permukaan. Nilai medan anomali magnetik yang dihasilkan tidak signifikan. Pola anomali magnetik tersebar secara terpisah (tidak tergabung membentuk suatu pola yang besar). Pola anomali magnetik yang kecil ini diduga merupakan batuan kecil yang tersebar di permukaan.
Kata Kunci : anomali magnetik, upward continuation, first vertical derivative, reduce to pole, kontur.