Jurnal Mipa
Uji Senyawa Metabolit Sekunder dan Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Belangla (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) terhadap Bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli
FMIPA Unmul
Email : hetty_manroe@ymail.com
Tumbuhan belangla (Litsea cubeba (Lour.) Pers.) merupakan pohon perdu yang tumbuh pada ketinggian 700 – 2300 meter di atas permukaan laut. Buah belangla telah lama digunakan oleh masyarakat Dayak Kenyah sebagai obat, Semua bagian pada tumbuhan ini memiliki aroma yang khas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder dan daya antibakteri ekstrak etanol buah belangla terhadap bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 10 perlakuan, yaitu konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 45%, 40%, 50% dan 2 kontrol yaitu kontrol positif (kloramfenikol 25%) dan kontrol negatif (etanol 95%). Hasil uji senyawa metabolit sekunder ekstrak etanol buah belangla dianalisis secara kualitatif, sedangkan hasil uji antibakteri menggunakan analisis non-parametrik Kruskal-Wallis dan uji lanjut dengan uji Mann-Whitney. Pada hasil uji senyawa metabolit sekunder, ekstrak buah belangla mengandung senyawa antara lain alkaloid, fenolik, saponin, triterpenoid/steroid. Dan pada uji antibakteri, ekstrak etanol buah belangla bersifat mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan rata-rata diameter zona hambat optimum terbentuk pada konsentrasi 30% (14,77 mm) terhadap B. cereus dan konsentrasi 45% (17,68 mm) terhadap E. coli. selanjutnya MIC (Minimum Inhibitory Concentration) terbentuk pada konsentrasi 20% terhadap bakteri B. cereus (12,2 mm) maupun E. coli (11,55 mm). Dari hasil yang diperoleh ekstrak etanol buah belangla menunjukan kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri B. cereus dan E. coli mendekati daya hambat pada kontrol positif (kloramfenikol).
Kata Kunci : tumbuhan belangla (Litsea cubeba (Lour.) Pers.), senyawa metabolit sekunder, antibakteri, B. cereus, E. coli.